Wednesday, November 3, 2010

Sermon-Khotbah Pengkhotbah 11:1-6, Minggu 14 Nopeember 2010

KHOTBAH MINGGU 14 NOVEMBER 2010

Introitus : Amsal 10:4; Pembacaan/Ogen : Lukas 16 : 10-13
Khotbah : Pengkhotbah/Pengerana 11 : 1-6

Tema :
Dahikenlah dahin e alu tutus ras ertanggung jawab
(Bekerjalah dengan setia dan bertanggungjawab)

Pendahuluan
Pada dasarnya semua manusia bekerja, petani diladang bekerja, pedagang berjualan di pasar bekerja, petugas kebersihan kota mengangkat sampah bekerja, pegawai di kantor bekerja, ibu rumah tangga menyiapkan putra-putrinya sekolah bekerja. Ada yang bekerja mulai pagi sampai sore ada yang bekerja pada waktu –waktu tertentu dan hari-hari tertentu. Menjadi pertanyaan bagi kita, untuk apa kita bekerja, mengapa kita bekerja, dan bagaimana seharusnya kita bekerja ?

Penjelasan Nats
Ayat 1 : Lemparkanlah rotimu ke air maka engkau akan mendapatkannya kembali lama setelah itu (Karo: Berekenlah ertandu man kalak sindauh i kepar lawit ibas sada paksa denggo ibereken Dibata man bandu untungna).

Roti dalam ayat ini adalah butir-butir gandum yang dilemparkan ketanah ladang yang telah tergenang air.
Butir-butir gandum yang ditaburkan kelihatannya mengambang diatas air dan akan hilang lenyap begitu saja dibawa arus tetapi pada saat air surut benih-benih jatuh ke tanah, tumbuh dan pada saatnya menghasilkan buah. Mulailah pekerjaan sekalipun mungkin kita merasa tidak mungkin berhasil tetapi kerjakan dulu hasil nomor dua. Ada istilah karo yang mengatakan “ Ula dekahen natap asangken nuan “ atau “ dekahen nuankenca asangken peranisa “.

Ayat 2 : Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang….tamaken duitndu ibas piga-piga usaha –tuhu, ibas mbue usaha.

Ketika ada kesempatan untuk bekerja dan berusaha jangan merasa cukup atau puas dengan satu perkerjaan atau satu usaha saja. Dengan beberapa pekerjaan dan usaha yang dikerjakan selain berguna untuk diri sendiri tetapi juga berguna bagi orang lain dalam arti tercipta lapangan pekerjaan yang baru dan pemasukan hasil bagi orang lain juga.

Ayat 3-5 : …..dalam bekerja janganlah kita bersikap pasrah terhadap keadaan, jangan bersikap pasif tetapi teruslah bertekun walaupun banyak tantangan dan pergumulan. Seberapa besar perjuangan akan menentukan juga keberhasilan setiap pekerjaan, namun harus diingat apapun yang kita kerjakan haruslah bersandar kepada Tuhan yang meyempurnakan pekerjaan dan memberkati setiap pekerjaan. Hindarilah sikap menunda-nunda pekerjaan “ Kerjakan apa yang bisa dikerjakan hari ini jangan tunggu hari esok “.

Ayat 6 : Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari………

Disekitar kita sekarang ini ada seorang pekerja dapat dengan mudah melakukan dua sekaligus pekerjaan bahkan ada yang lebih.Ia dapat melaksanakan pekerjaannya pada saat waktu kerja dan lainnya pada saat waktu senggangnya. Misalnya : Pada waktu siang pegawai pada sebuah kantor malam hari pemain musik pada sebuah restoran, atau pegawai negeri tetapi juga punya usaha angkutan dan menanam jeruk juga di ladang. Banyak orang memeperoleh hasil lebih besar dari pekerjaan-pekerjaan sambilannya itu.
Bekerjalah selagi ada kesempatan, rajin dan bertekun pasti akan ada hasil yang dicapai. Luk 16: 10 “ Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil , ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar “.

Tidak ada orang yang bakal dipromosikan kejabatan yang lebih tinggi tanpa sebelumnya membuktikan bahwa ia juga sanggup untuk melaksanakan hal-hal yang kecil. Tidak ada orang yang dipercayakan kepada hal-hal yang besar jika pada hal-hal kecil saja tidak setia, tidak bertanggungjawab apalagi ada ketidakjujuran dan penyalahgunaa kepercayaan yang telah diberikan dalam pekerjaan.

Aplikasi
Manusia hidup bukan sekedar punya mulut dan perut untuk di isi tapi punya martabat dan hati nurani yang perlu diaktualisasikan, siapa kita dan menjadi apa kita.Untuk apa kita bekerja? bekerja adalah aktualisasi diri. Mengapa manusia bekerja ? karena Tuhan sendiri bekerja. Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta isinya, Tuhan bekerja, tetapi ada istirahat pada hari ke-7. Tuhan menugaskan manusia untuk mengusahakan dan memelihara dunia ini, yang pertama diberikan Tuhan kapada Adam bukan isteri tetapi taman Eden yaitu tempat bekerja (Kej.2:15 “ Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” ). Yohanes 5 : 17 “Bapaku bekerja sampai sekarang, maka akupun bekerja juga”. Tiap pagi Tuhan membangunkan surya, tiap petang Ia menidurkan senja, Ia meniupkan nafas, Ia meneteskan hujan, Ia memberi semangat, Ia memberikan hasil …Tuhan bekerja sampai sekarang.. Karena Tuhan kita bekerja maka kita pun harus bekerja. Kerja memang satu sisi adalah beban tetapi pada sisi yang lain adalah berkat, namun apabila kerja menjadi tujuan satu-satunya maka kerja itu sendiri menjadi berhala (Bnd. Pkh 2:4-11, 20-23, Luk.12:16-22). Oleh sebab itu kerja juga perlu ada istirahatnya (Maz 127 : 2 “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur”). Dengan bekerja manusia mungkin bisa mendapatkan benda-benda dunia ini tetapi kalau meninggal manusia tidak dapat membawa benda-benda itu ke dalam kuburnya. Benda-benda itu tidak dapat menjadi milik yang permanen. Sesibuk apapun pekerjaan, berilah kesempatan, waktu dan utamakan Tuhan.

Tuhan Yesus bekerja sebagai tukang kayu ( Mrk 6:3 ), Paulus memberi teladan dalam hal pekerjaan yang jujur ( Kis 18 :3 ). Paulus menetapkan hukum ekonomi social dalam pernyataannya di 2 Tes 3:10 “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan “. Pada sisi yang lain asas yang dinyatakan Tuhan Yesus tetap merupakan dasar masyarakat ,” pekerja patut mendapat upahnya” (Luk.10:7 )

Marilah kita bekerja dengan setia dan bertanggungjawab, bekerja dengan tidak merasa terpaksa supaya terhindar dari kecenderungan untuk berbuat kesalahan,dengan tidak munafik jangan karena ada tuan/ pimpinan baru serius bekerja, tetapi bekerjalah dengan sukacita karena kegembiraan kerja turut mempengaruhi motivasi, konsentrasi, kreativitas, dan produktivitas kerja. Kerja adalah ibadah lakukanlah dengan benar yang berkenan bagi Tuhan. Amin

Pdt.Karvintaria Br.Ginting
GBKP Rg. Cijantung
HP: 08126359640

Cataten Sermon
1) Jangan hidup dengn 5 M. 5 M membuat manusia tidak baju. M = malas, M = maling, M = medok, M = mabok, M = madat.

2) Delapan Etos kerja profesional. (1) kerja adalah rahmat olehkarena itu saya bekerja tulus penuh syukur, (2) Kerja adalah amanah karena itu kita berkerja penuh tanggungjawab, (3) Kerja adalah panggilan karena itu aku berkeja tuntas penuh integritas, (4) Kerja adalah aktualisasi karena itu aku berkeja keras penuh semangat, (5) Kerja adalah ibadah karena itu aku berkrja serius penuh kecintaan, (6) Kerja adalah seni karena itu aku bekerja cerdas penuh kreatifitas, (7) Kerja adalah kehormatan karena itu karena itu aku bekerja tekun penuh keunggulan, (8) Kerja adalah pelayanan karena itu aku bekerja penuh kerendahen hati.

3) Ada yang mengatakan demikian, dan ini tidak benar. Aku rajin bekerja sehingga dalam satu tahun jarang aku ke gereja. Tetapi bukan aku tidak patuh kepada Tuhan. Sebab bukankah rajin bekerja perintah Tuhan? Dan aku selalu berdoa sebelum dan sesudah bekerja. Aku tidak menipu orang. Bukankah lebih baik seperti aku ini dari pada rajin ke gereja tetapi masih menipu orang? Jangan karena pekerjaan meracuni iman kita, dedikasi kita, idialis pelayanan kita.


Related Articles



0 comments :

Post a Comment